WAGs Dilarang, Majalah Pria Jadi Pelarian

London - Seluruh anggota timnas Inggris dilarang berdekatan istri dan kekasih mereka selama gelaran Piala Dunia 2010 afrika selatan mendatang. Untuk mengobati rasa kesepian, FA menyediakan majalah pria dewasa.

Demi bisa fokus ke Piala Dunia dan mewujudkan ambisi menjadi juara dunia, Fabio Capello melarang WAGs untuk berada terlalu dekat dengan para pemainnya.

Meskipun kebijakan ini disambut positif, namun tidak dipungkiri kalau hal tersebut memunculkan masalah baru terkait 'kebutuhan lain' anggota skuad The Three Lions. Jadi sebagai gantinya, para pemain menuntut suplai majalah pria dewasa selama berada di Afrika Selatan nanti.

Salah satu majalah yang secara khusus diminta oleh skuad Inggris tersebut adalah Loaded. Majalah tersebut merupakan salah satu majalah dewasa yang sering menampilkan WAGs dalam pose-poses seksi dan menantang.

Tuntutan ini tampaknya dikabulkan oleh FA. Diberitakan Daily Mail, badan sepakbola Inggris tersebut bahkan telah meminta penerbit majalah itu untuk mengirimkan sebanyak 50 eksemplar edisi bulan Juni ke kamp latihan Inggris di Afsel.

Selain dilarang untuk terlalu dekat dengan WAGs, John Terry cs juga dilarang berhubungan dengan hiburan di dunia maya. Diketahui, para pemain dilarang untuk bermain dengan situs media sosial seperti Facebook ataupun Twitter.

"Para pemain akan seperti diisolasi. Tidak akan ada Twitter ataupun Facebook atau hal yang semacamnya. Kami (juga) telah melayangkan permintaan berbagai majalah dan buku-buku untuk para pemain," ujar salah seorang juru bicara FA.
( din / din )

Pelatih Italia Marcello Lippi nampaknya masih mempercayai pemain-pemain veteran untuk mengisi skuad "Azzuri" di Piala Dunia 2010. Ruaaarrr biasa...sebuah pertaruhan di tengah menjulangnya gengsi sepakbola Italia.

Fabio Cannavaro, Gianluigi Buffon, Fabio Grosso, Gianluca Zambrotta, Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo dan Luca Toni sudah berkepala tiga, meskipun akan mengejutkan bila salah satu pemain yang mengantar Italia meraih trofi PD 2006 ini absen di Afrika Selatan.

"Bila saya dipaksa untuk mengikuti pendapat publik, empat tahun lalu saya akan meninggalkan pemain seperti Cannavaro dan Buffon di rumah dan begitu pulang mengundurkan diri," kata Lippi, menanggapi kritik atas kebijakan seleksi pemain.

"Sejak saya mulai sebagai seorang pelatih, baik di klub maupun tim nasional, keputusan saya sudah didikte oleh satu prinsip pemandu: saya tidak akan goyah oleh hal-hal yang datang dari luar. Bila saya yakin ada sesuatu yang diperlukan, saya melihatnya sampai akhir," kata Lippi.

"Jangan salah sangka, yang mempengaruhi keputusan saya bukan kesuksesan tahun 2006. Bagaimanapun, di Italia anda dinilai bukan atas apa yang anda lakukan di masa lalu, anda dinilai atas apa yang akan anda lakukan selanjutnya," kata otak dibalik kesuksesan Italia di PD 2006.

Meski begitu, keraguan meningkat seperti apakah pengalaman dan karisma Cannavaro, pemain yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia tahun 2006 setelah PD 2006 cukup untuk mengimbangi kecepatannya yang menurun.

Pemain bertahan Zambrotta, Grosso, dan pemain Juventus Nicola Legrottaglie juga berjuang untuk tampil meyakinkan musim ini.

Sementara gelandang Gattuso tidak lagi menjadi pemain utama AC Milan. Sebenarnya, hanya Buffon, kiper berusia 32 tahun yang tidak diragukan penampilannya, dan dia bisa mengharapkan perlindungan dari rekan seklubnya Giorgio Chiellini, yang berusia 25 tahun.

Namun, pertahanan Juventus yang digalang Buffon dan Chiellini sudah kebobolan 47 gol dalam 32 pertandingan Liga Italia musim ini. Jumlah itu yang terburuk diantara 14 tim teratas lain.

"Anda tidak menilai kualitas pemain berdasarkan usia atau kemampuan teknis semata. Semangat, pengalaman, karisma, kearifan, pengalaman internasional, itu semua bagian dari persamaan," kata Lippi.

Italia hanya kebobolan tujuh gol dalam sepuluh pertandingan selama babak kualifikasi PD 2010, termasuk dua gol dalam pertandingan terakhir mereka melawan Cyprus.

"Piala Dunia itu tentang tujuh pertandingan selama sebulan, kami tidak butuh semua pemain harus berusia 24 tahun. Bila saya harus mengunakan tim ini untuk satu musim saya mungkin membutuhkan beberapa pilihan. Tetapi, untuk sebulan itu bukan masalah," lanjut Lippi.

Dalam pertandingan persahabatan baru-baru ini, Italia ditahan 0-0 oleh Kamerun. Lippi bereksperimen dengan tiga pemain belakang, formasi ini memberi pilihan bagi tim untuk berubah ke 3-4-1-2 atau 3-4-3 saat dibutuhkan.

"Setelah pertandingan dimana saya kehilangan enam atau tujuh pemain kunci dan memberi kesempatan pertama bagi dua pemain muda, semua orang berkata bahwa kami kehilangan kecepatan," kata mantan pelatih Juventus dan Inter Milan itu.

"Anda tidak bisa membandingkannya dengan pertandingan pemanasan dari Maret 2006 saat kami mengalahkan Jerman, karena kami memiliki kekuatan penuh. Melawan Kamerun kami harus mengeluarkan tim hasil improvisasi karena banyak yang absen. Saya puas dengan apa yang saya lihat," kata Lippi.

Orang-orang yang mencari pertanda buruk sudah menggali kesamaan antara tim asuhan Lippi dengan tim asuhan Enzo Bearzot yang menjuarai PD Spanyol 1982, tersingkir di babak kedua PD Mexico 1986.

Pokok perdebatan lain mengenai kegagalan Italia di ajang Piala Konfederasi 2009. "Azzuri" gagal melaju ke semifinal karena kalah dari Mesir 1-0 dan Brasil 3-0.

"Percaya pada tim anda. Kami akan mendapatkan kembali pemain pilihan utama dan ada akan melihat bahwa Italia sudah siap. Petualangan tidak akan dimulai hingga Mei," tutup Lippi. (ENY/A024)

sumber : http://www.antara.co.id/

Legenda sepakbola Brasil Pele menyatakan agar pembicaraan mengenai Lionel Messi sebagai pemain terhebat yang pernah ada di dunia harus dihentikan sampai pemain tersebut mampu mencetak 1.000 gol.

Pele mengaku sudah bosan dengan banyaknya pendapat orang membandingkan kariri dirinya dengan Messi maupun Diego Maradona. Bahkan, Pele menyebutkan Messi sebaiknya bersaing lebih dulu dengan Maradona sebelum menjadi yang terbaik di dunia.

“ Mereka selalu membandingkan seorang pemain dengan Pele. Saya selalu bercanda dengan teman-teman saya di Argentina, mereka harus memilih pemain terhebat di Argentina lebih dulu sebelum membandingkannya dengan saya,” ujar Pele dilansir Soccernet.

“Setelah itu, jika ada satu di antara mereka yang mencetak 1.000 gol, baru kita bisa bicarakan [siapa yang terhebat].”

Kendati demikian, mantan pemain yang sukses mengantarkan Brasil menjadi juara dunia tiga kali ini mengakui bila ia memuhi Messi, dan menilainya pantas mendapatkan pemain terbaik FIFA belum lama ini.

“Messi tidak memenangkan pernghargaan itu [tahu 2007]. Tapi saya ingat kalau saya pernah bilang ke dia, 'Anda berikutnya'. Memang butuh waktu untuk mendapatkannya, namun sekarang dia akhirnya menang.”

“Dia bermain baik bersama Barcelona, tapi tidak memperlihatkan talentanya ketika memperkuat Argentina. Mungkin itu akan terjadi di Piala Dunia 2010. Kita lihat saja.”

sumber : goal.com
Wakil presiden Asosiasi Sepakbola Jepang Junji Ogura tak mau berharap terlalu muluk dengan penampilan negaranya di Piala Dunia Afrika Selatan mendatang. Menurutnya, bisa menembus putaran kedua saja sudah menjadi sukses besar. 

"Jika saja kami bisa melewati putaran pertama saja, wah saya sudah sangat bahagia," kata Ogura kepada wartawan GOAL.com Asia John Duerden. 

"Ya bisa melangkah sampai babak 16 besar itu akan menjadi hal luar biasa. Pada 2006 kami hanya bisa bermain sampai di putaran pertama saja."

Menyinggung soal target pelatih Jepang Takeshi Okada yang ingin menembus sampai babak semi-final, Ogura menilainya,"Itu adalah pandangan pelatih yang dia berikan sebagai target kepada para pemainnya."

"Pada 2002, Korea pernah menjadi tuan rumah tapi mampu menembus empat besar. Rasanya begitu juga halnya dengan Jepang yang memiliki peluang untuk bisa menjadi nomor empat."

Samba Masih Percaya Kaka

TEMPO Interaktif, Jakarta - Buat Brasil, Kaka masih tetap merupakan satu batu permata buat tim nasionalnya dalam putaran final Piala Dunia di Afrika Selatan mulai 11 Juni nanti. Meski penampilan gelandang itu sedang mengecewakan di Real Madrid.
Dalam laga Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, hari ini, yang mempertemukan Real Madrid dengan Barcelona dalam duel El Clasico di Liga Spanyol yang termasyhur di dunia itu, Kaka kemungkinan besar masih absen. Ia sudah berlatih lagi setelah sembuh dari cedera hernia (otot di selangkangan). Tapi harian Marca memberitakan ia belum siap untuk El Clasico.
Sebelum terkena hernia, Kaka juga belum memenuhi harapan Madrid, yang membelinya seharga 70 juta euro (sekitar Rp 841,828 miliar) dari AC Milan. Pria berusia 27 tahun itu menjadi pemain termahal kedua di dunia saat ini. Namun delapan bulan setelah berperan besar membawa Brasil menjuarai Piala Konfederasi di Afrika Selatan, ia belum juga bersinar di klub barunya, Real Madrid.
Salah satu kolumnis di media Spanyol menulis sinis tentang Kaka: "(Presiden Real Madrid) Florentino Perez pergi ke Milan untuk mendapatkan seekor angsa, tapi ternyata ia mendapatkan bebek gila." Orang-orang mulai berpikir bahwa ia lebih mementingkan penampilannya di Afrika Selatan, Juni nanti, dibanding saat ini di Madrid.
Apa pun kondisi Kaka saat ini di Madrid dan beragam pendapat orang-orang di sana, pelatih Brasil, Dunga, bergeming pada pendapatnya tentang kreator andalannya di lapangan itu. "Saya benar-benar tidak peduli tentang apa yang mereka katakan di Spanyol," kata Dunga.
"Tidaklah mungkin menampilkan permainan puncak di setiap pertandingan di sepanjang tahun. Ia tahu permainan apa yang dibutuhkan Real Madrid. Ia akan sukses di sana. Saya juga tidak ragu Kaka akan jadi salah satu bintang di Piala Dunia," Dunga melanjutkan.
Meski demikian, di Brasil, Dunga mendapat tekanan agar memasukkan sejumlah pemain baru di lini tengah. "Tim nasional tidak punya seorang gelandang kreatif lagi selain Kaka," kata kolumnis surat kabar Alberto Helena Junior dalam sebuah acara televisi di sana. Dalam acara yang sama, kapten Brasil di Piala Dunia 1970, Carlos Alberto Torres, mendukung usulan untuk memasukkan dua pemain muda klub Santos, Neymar dan Paulo Henrique Ganso, dalam skuad ke Piala Dunia 2010.
Dengan Brasil sekarang sangat bergantung pada kreativitas Kaka di lini tengah, banyak orang Brasil khawatir tim Samba akan terpuruk bila pada saatnya nanti pemain Madrid itu tidak menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya. Mereka yang sepakat dengan Alberto dan Carlos menilai Dunga seharusnya memberi kesempatan kepada dua pemain Santos tersebut setelah mencetak 10 gol untuk menolong klubnya memuncaki klasemen kejuaraan Paulista.
Tapi Pele membela Dunga. Legenda sepak bola Brasil itu mengatakan Neymar, penyerang, 18 tahun, dan Ganso, gelandang, 20 tahun, baru bersinar di Paulitas. "Santos belum pernah main di Amerika Selatan. Mereka belum pernah main di Argentina atau Uruguay atau Paraguay. Mereka belum pernah tampil di Eropa. Faktor pengalaman sangat penting di Piala Dunia dan mereka belum punya," kata Pele.
Carlos Alberto Parreira, yang sukses membawa Brasil memenangi Piala Dunia 1994 tapi dianggap gagal setelah timnya tersingkir di perempat final empat tahun lalu, juga mendukung Dunga. "Neymar dan Ganso punya potensi besar, tapi hanya Dunga yang tahu kapan saat tepat untuk membawa mereka," kata Parreira, yang kini menangani tuan rumah Piala Dunia 2010.
Brasil memang selalu menjadi favorit bila mereka lolos ke putaran final Piala Dunia. Tapi, kali ini, penggemar tim Samba, yang mengidolakan tradisi permainan indah dan positifnya (senantiasa menyerang), mungkin sedikit kecewa akan gaya permainan tim di bawah komando Dunga, mantan gelandang bertahan Brasil dan kapten di Piala Dunia 1994.
Dunga lebih mengandalkan serangan balik. Pria berusia 46 tahun itu mempertegas kecenderungan mutakhir tentang model tim Samba yang lebih terorganisasi di lapangan sebagaimana tim-tim Eropa. Meski mereka punya banyak pemain dengan bakat alam yang mengagumkan.
Meski demikian, dengan andalan serangan balik dan teknik individu rata-rata pemain yang tinggi, mereka kesulitan juga menembus tim yang memperkuat pertahanannya. Itu terlihat ketika di kandang sendiri mereka ditahan Bolivia, Kolombia, dan Venezuela 0-0. l TIMES | REUTERS | GOAL | PRASETYO

Sumber : http://www.tempointeraktif.com
top